Mengenal Profesi Network Automation Engineer: Peran, Skill, dan Masa Depannya
Dalam era modern yang serba otomatis, jaringan komputer juga tidak luput dari tren otomatisasi. Jika dulu pengelolaan jaringan identik dengan konfigurasi manual via CLI (Command Line Interface), kini semakin banyak organisasi yang beralih ke pendekatan otomatis. Di sinilah muncul peran penting seorang Network Automation Engineer.
Apa Itu Network Automation Engineer?
Network Automation Engineer adalah profesional yang bertanggung jawab dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan solusi otomatisasi untuk jaringan komputer. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan keandalan dalam proses operasional jaringan — seperti konfigurasi, pemantauan, provisioning, dan troubleshooting.
Dengan kata lain, mereka membantu jaringan “bekerja secara otomatis” dengan memanfaatkan skrip, API, dan tools otomatisasi lainnya.
Perbedaan dengan Network Engineer Tradisional
Aspek |
Network Engineer Tradisional |
Network Automation Engineer |
---|---|---|
Konfigurasi |
Manual via CLI (SSH/Telnet) |
Otomatis via script, API, atau tool automation |
Fokus Utama |
Stabilitas koneksi, uptime, troubleshooting |
Efisiensi, provisioning massal, orkestrasi |
Skill Teknologi |
Routing, switching, firewall |
Python, Ansible, REST API, Git |
Tools |
Putty, Winbox, Cisco IOS CLI |
Ansible, NAPALM, Netmiko, Jenkins |
Deployment |
Satu per satu, manual |
Massal, otomatis, repeatable |
Pemantauan & Logging |
SNMP, Syslog, manual review |
Integrasi dengan monitoring/logging otomatis (Grafana, ELK) |
Adaptasi Cloud & DevOps |
Terbatas, biasanya tidak fokus ke DevOps |
Tinggi, bisa kerja bareng tim DevOps & Cloud |
Tanggung Jawab Network Automation Engineer
Berikut beberapa tugas umum yang dijalankan:
-
Mengembangkan skrip otomatisasi untuk konfigurasi dan deployment perangkat jaringan.
-
Mengelola infrastruktur menggunakan pendekatan Infrastructure as Code (IaC).
-
Mengintegrasikan jaringan dengan sistem monitoring/logging seperti Prometheus, Grafana, atau ELK Stack.
-
Menyusun pipeline CI/CD untuk deployment perubahan konfigurasi jaringan.
-
Membangun dashboard dan notifikasi otomatis dari hasil analisis jaringan.
Skill dan Teknologi yang Wajib Dikuasai
Untuk sukses di bidang ini, ada beberapa keahlian yang perlu dikuasai:
1. Dasar Jaringan Komputer
-
Routing (OSPF, BGP)
-
Switching, VLAN, STP
-
NAT, ACL, DHCP, DNS
2. Scripting & Otomatisasi
-
Python (wajib)
-
Bash, YAML
-
Netmiko, NAPALM, Paramiko
3. Tools Automation & Orkestrasi
-
Ansible (populer untuk jaringan)
-
Terraform (terutama di cloud networking)
-
SaltStack, Puppet (opsional)
4. API dan Protocol Otomatisasi
-
REST API (membaca dokumentasi, integrasi dengan perangkat)
-
gRPC, NETCONF, RESTCONF
5. Version Control & CI/CD
-
Git, GitLab CI, Jenkins
6. Monitoring & Logging
-
Prometheus, Zabbix, Grafana, ELK Stack
7. Cloud & Virtualisasi (Opsional tapi Bernilai Tambah)
-
Cisco DNA Center, VMware NSX, AWS networking
Karier dan Prospek Masa Depan
Peran Network Automation Engineer semakin dibutuhkan, terutama oleh perusahaan besar seperti ISP, enterprise, penyedia cloud, dan perusahaan finansial. Beberapa alasan utamanya:
-
Skala jaringan yang makin besar dan kompleks.
-
Kebutuhan zero-downtime dan fast response.
-
Efisiensi SDM — satu engineer bisa menangani ratusan perangkat dengan otomatisasi.
-
Dorongan menuju konsep Software Defined Networking (SDN) dan Intent-Based Networking.
Gaji?
Gaji Network Automation Engineer sangat kompetitif, bahkan bisa lebih tinggi dari Network Engineer biasa, tergantung pengalaman dan teknologi yang dikuasai. Di beberapa negara, angka ini bisa mencapai $90.000 – $150.000 per tahun, atau lebih tinggi jika masuk ke peran DevNet atau SRE (Site Reliability Engineer).
Jalur Belajar untuk Menjadi Network Automation Engineer
Kalau kamu ingin menekuni karier ini, berikut roadmap sederhananya:
-
Kuasai Jaringan Dasar
-
Pahami Layer OSI, TCP/IP, routing/switching, subnetting.
-
-
Belajar Scripting (Python)
-
Fokus pada automasi jaringan dengan library seperti Netmiko, NAPALM.
-
-
Pelajari Ansible
-
Untuk provisioning, konfigurasi otomatisasi perangkat (Cisco, Juniper, Arista, MikroTik, dll).
-
-
Pahami API dan Automation Framework
-
Coba akses REST API dari perangkat Cisco, Fortinet, atau cloud networking.
-
-
Gunakan Git untuk version control
-
Mulai project kecil dan publikasikan di GitHub.
-
-
Gabungkan semua dengan Lab
-
Simulasikan jaringan pakai GNS3, EVE-NG, atau Cisco Packet Tracer.
-
Sertifikasi yang Relevan
Beberapa sertifikasi yang menunjang profesi ini:
-
Cisco DevNet Associate/Professional
-
Juniper JNCIA-DevOps
-
Network Automation Engineer (NAE) – dari Network to Code
-
Red Hat Certified Specialist in Ansible Automation
-
Terraform Associate – HashiCorp
Penutup
Profesi Network Automation Engineer bukan sekadar tren, tapi solusi nyata untuk dunia IT yang menuntut kecepatan, skalabilitas, dan efisiensi. Jika kamu punya latar belakang jaringan dan suka ngoding, ini adalah jalur karier yang sangat menjanjikan.
"Otomatisasi bukan berarti mengurangi peran manusia, tapi memberdayakan manusia untuk fokus pada hal yang lebih strategis."
Comments
Post a Comment