Skip to main content

Mengenal KRL Commuter Line, MRT, LRT, dan Kereta WHOOSH di Indonesia: Perbedaan & Keunggulan

 Mengenal KRL Commuter Line, MRT, LRT, dan Kereta WHOOSH di Indonesia: Perbedaan & Keunggulan

Transportasi rel di Indonesia semakin berkembang dengan hadirnya berbagai moda kereta modern, mulai dari KRL Commuter Line, MRT, LRT, hingga Kereta Cepat WHOOSH. Masing-masing memiliki fungsi, rute, dan keunggulan berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara keempat jenis kereta tersebut.

1. KRL Commuter Line – Transportasi Andalan Warga Jabodetabek

Apa Itu KRL Commuter Line?

KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line adalah kereta listrik yang melayani rute Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Kereta ini dioperasikan oleh PT KAI Commuter, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Fitur Utama KRL Commuter Line

 Rute Terluas: Melayani 6 lintas utama (Bogor, Bekasi, Tanjung Priok, Tangerang, Depok, dan Cikarang).
 Tarif Terjangkau: Mulai dari Rp 3.000–Rp 10.000 tergantung jarak.
 Frekuensi Padat: Berangkat setiap 3–10 menit pada jam sibuk.
 Kapasitas Besar: Bisa mengangkut 1.000–1.500 penumpang per rangkaian.

Kekurangan KRL

Sering penuh di jam sibuk.
Fasilitas terbatas (tidak ada WiFi atau tempat bagasi khusus).

 2. MRT Jakarta – Kereta Bawah Tanah Pertama di Indonesia

Apa Itu MRT Jakarta?

MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta adalah kereta bawah tanah (subway) dan layang pertama di Indonesia. Dioperasikan oleh PT MRT Jakarta, kereta ini menjadi solusi transportasi cepat di ibu kota.

Fitur Utama MRT Jakarta

 Lebih Cepat & Nyaman: Jarak antar-stasiun lebih dekat, frekuensi 3–5 menit.
 Teknologi Modern: Menggunakan listrik rel ketiga (750V DC).
 Tarif Terjangkau: Mulai dari Rp 5.000–Rp 14.000.
 Fasilitas Lengkap: WiFi, prioritas difabel, dan pendingin ruangan.

Rute MRT Jakarta

  • Fase 1 (2019): Lebak Bulus – Bundaran HI (13,7 km).
  • Fase 2 (2027): Bundaran HI – Kota (perluasan ke arah utara).

Kekurangan MRT

 Jaringan masih terbatas (baru satu jalur).
 Tidak melayani wilayah luar Jakarta (seperti Bogor/Bekasi).

3. LRT Jabodebek & LRT Jakarta – Kereta Ringan Pengumpan

Apa Itu LRT?

LRT (Light Rail Transit) adalah kereta ringan yang berfungsi sebagai pengumpan (feeder) untuk MRT dan KRL. Ada dua jenis LRT di Indonesia:

  1. LRT Jakarta (dioperasikan PT LRT Jakarta).
  2. LRT Jabodebek (dioperasikan PT KAI).

Fitur Utama LRT

 Lebih Cepat Dibanding TransJakarta: Kecepatan 60–80 km/jam.
 Tarif MurahRp 5.000–Rp 15.000 tergantung jarak.
 Terintegrasi dengan MRT/KRL: Stasiun Dukuh Atas terhubung dengan MRT & KRL.

Rute LRT Jabodebek

  • Lintas Cawang–Bekasi Timur.
  • Lintas Cawang–Bogor.
  • Lintas Cawang–Depok.

Kekurangan LRT

 Kapasitas lebih kecil dibanding MRT/KRL.
 Belum menjangkau seluruh wilayah Jakarta.

4. Kereta Cepat WHOOSH – Revolusi Transportasi Jakarta-Bandung

Apa Itu Kereta WHOOSH?

WHOOSH (singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal) adalah kereta cepat pertama di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung dalam 45 menit saja!

Fitur Utama WHOOSH

🚄 Kecepatan Maksimal 350 km/jam (tercepat di Asia Tenggara).
💺 Kelas Berbeda: Ekonomi (Rp 150.000–250.000) dan Bisnis (Rp 300.000–350.000).
📶 Fasilitas Premium: WiFi, meja kerja, bagasi khusus.
 Waktu Tempuh Singkat: Jakarta-Bandung hanya 36–45 menit (bandingkan dengan mobil: 2–3 jam).

Rute WHOOSH

  • Stasiun Halim (Jakarta) – Tegalluar (Bandung).
  • Terdapat 4 stasiun: Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar.

Kekurangan WHOOSH

 Tarif relatif mahal dibanding kereta biasa.
 Belum terintegrasi penuh dengan transportasi kota (misal: akses ke Bandara Husein Sastranegara masih jauh).

Kesimpulan: Pilih yang Mana?

Kebutuhan

Pilihan Terbaik

Harian (Jabodetabek)

KRL Commuter Line

Cepat di Jakarta

MRT Jakarta

Feeder MRT/KRL

LRT Jabodebek

Jakarta-Bandung Cepat

WHOOSH KCIC

Dengan adanya KRL, MRT, LRT, dan WHOOSH, Indonesia semakin maju dalam transportasi massal. Semoga ke depannya semakin banyak rute dan integrasi yang lebih baik! 🚆💨

Bagaimana pengalamanmu naik kereta-kereta ini? Share di komentar ya!

Tertarik mencoba? Yuk, jelajahi transportasi modern Indonesia! 🚄✨

 

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu config mode QinQ ?

 QinQ, atau Q-in-Q, adalah teknik tunneling dalam jaringan Ethernet yang memungkinkan penyedia layanan untuk mengenkapsulasi frame Ethernet dari pelanggan ke dalam frame Ethernet baru. Teknik ini memungkinkan VLAN (Virtual Local Area Network) dari berbagai pelanggan untuk dipisahkan dan dikelola secara efektif di dalam jaringan penyedia layanan. QinQ disebut juga dengan "Stacked VLANs" atau "VLAN Stacking." Ini memungkinkan penggunaan dua tag VLAN pada frame Ethernet, sehingga frame yang sudah diberi tag oleh pelanggan (dengan tag VLAN) bisa diberi tag tambahan oleh penyedia layanan. Fungsi dan Manfaat QinQ 1. Skalabilitas VLAN : Memungkinkan ribuan VLAN dari berbagai pelanggan untuk ditransportasikan melalui infrastruktur penyedia layanan tanpa konflik. 2. Pemisahan Lalu Lintas : Meningkatkan isolasi lalu lintas antara pelanggan yang berbeda, meningkatkan keamanan dan pengelolaan jaringan. 3. Manajemen yang Mudah : Menyederhanakan manajemen VLAN di jaringan penyedi...

Mengenal Profesi Network Automation Engineer: Peran, Skill, dan Masa Depannya

Mengenal Profesi Network Automation Engineer: Peran, Skill, dan Masa Depannya Dalam era modern yang serba otomatis, jaringan komputer juga tidak luput dari tren otomatisasi. Jika dulu pengelolaan jaringan identik dengan konfigurasi manual via CLI (Command Line Interface), kini semakin banyak organisasi yang beralih ke pendekatan otomatis. Di sinilah muncul peran penting seorang Network Automation Engineer . Apa Itu Network Automation Engineer? Network Automation Engineer adalah profesional yang bertanggung jawab dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan solusi otomatisasi untuk jaringan komputer . Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan keandalan dalam proses operasional jaringan — seperti konfigurasi, pemantauan, provisioning, dan troubleshooting. Dengan kata lain, mereka membantu jaringan “bekerja secara otomatis” dengan memanfaatkan skrip, API, dan tools otomatisasi lainnya.  Perbedaan dengan Network Engineer Tradisional Aspek ...